Rabu, 09 November 2011

Blue Ocean Strategy dan bisnis konter



            Menyambung artikel Blue Ocean Strategy yang kemarin sempat saya posting,ada diskusi internal menarik yang saya kutip dari sharing dengan rekan saya bung Endi dan bung ade”pecu” mengenai implikasi real Blue Ocean Strategy di dalam bisnis yang saat ini kita geluti,yaitu konter Handphone.
            Di situ kami sepakat bahwa bisnis konter HP sudah memasuki apa yang disebut dengan Red Ocean,,dimana pertarungan dengan competitor sudah sangat berdarah-darah dalam artian profit yang semakin tipis dalam lingkup pasar yang mulai jenuh.salah satu contohnya dimana harga jual pulsa untuk nominal 5rb atau 10rb adalah 6rb dan 11rb dimana profit yang murni didapat owner konter adalah 400 perak sampai 800perak!
            Saya sendiri beserta rekan saya itu sepakat bahwa persaingan usaha yang ketat adalah penyebab mengapa profit yang didapat dari tahun ke tahun semakin turun{ini adalah salah satu bisnis yang aneh menurut saya,dimana ketika harga-harga kebutuhan pokok semakin naik harganya tetapi para pengusaha konter malah menurunkan harga jual nya!).bukannya ikat pinggang yang kencang tetapi lobang ikat pinggangnya semakin banyak!(..yang berarti makin kurus brew!).
            Memang ini megindikasikan bahwa bukan qualitas yang dikejar tapi lebih kepada quantity penjualan produk yang dikejar.dengan asumsi menjual semakin banyak dengan profit yang tetap sama.
            Karena sekarang pulsa adalah komoditas bukan lagi Goods produk seperti 8 tahun silam....8 tahun kebelakang pembeli pulsa adalah kalangan-kalangan tertentu dengan brand awareness yang tinggi terhadap salah satu operator provider kartu yang digunakannya.saat ini pulsa sudah memiliki nilai yang sama dengan komoditas-komoditas seperti beras ataupun gula pasir.
            Ini berarti upgrade level apa downgrade level?
            Yach tergantung dari para pengusaha-pengusahanya..saya pribadi menyebut nya downgrade level alias turun kasta.dengan asumsi yang tadi saya sebutkan diatas malah lebih parah lagi,harga beras akan naik jika contohnya jalur distribusinya terganggu(sesuai dengan hukum pasar tentunya),tidak pernah saya temui harga beras turun jika distribusinya macet tapi pengusaha pulsa malah menurunkan harga jualnya jika harga beras naik atau distribusi pulsa nya tersendat! Hebat bukan??!
            Saya bisa memahami alur dan pola pikir yang ada di para pengusaha-pengusaha tersebut.dan sudah pasti ini adalah zona Red Ocean.dimana pada ujungnya siapa yang kuat nahan lapar,atau bermodal dobel,rela makan garam dengan nasi lah yang akan survive!!
            Kami bertiga sepakat bahwa masalah harga adalah murni otoritas dari si penjual.jadi si penjuallah yang dapat menentukan harga sesuai dengan kebutuhan dapurnya,tidak ada yang dapat mengintervensi untuk hal tersebut…mau dijual goceng keq apa ceban keq itu hak dia..dan saya juga tidak mau larut di dalam permasalahan harga.
            Secara tidak langsung kami bertiga pun mulai beralih dari zona Red Ocean(ngapain pusing-pusing bertarung di zona provit gopek,sementara yang provit goceng kita abaikan?!) dan setahap demi setahap menerapkan Blue Ocean Strategy.
            Anda dapat memahami maksudnya?
            Kalo anda-anda pengusaha yang cerdas tentunya dapat memahami maksud saya tersebut.seperti kami bertiga memahaminya…mau konter sebrang jalan menjual pulsa 5rb keq mau dia jual 4rb sekalipun kita sudah tidak ambil pusing!
            Ini sekedar bahan pertimbangan saja ya bahwa kemungkinan besar pihak provider operator selular mungkin dalam jangka 5 tahun kedepan sudah tidak lagi membutuhkan jasa konter-konter hp dalam memasarkan produk pulsanya!!
            Sudah ada indikasinya brew.
            Di beberapa forum pernah di bahas bahwa dana marketing via konter untuk operator A menghabiskan bujet hampir sekian puluh milyar rupiah,sementara biaya untuk marketing via televisi hanya menghabiskan dana setengahnya saja dengan efektifitas hampir 80% meraih pelanggan dibandingkan dengan jasa melalui konter-konter.tentu saja ini menjadi bahan acuan untuk para GM Marketing operator dalam mengevaluasi benefitnya dan tentu saja laju cash flow perusahaannya.
            Dan ini wajar-wajar saja dalam dunia bisnis.
            Jadi sampai kapan anda tetap berenang gaya bebas di lautan darah sementara di seberang terbentang samudera biru yang menawan?
            Jawabannya tentu ada pada anda sendiri.dan saya menanti rekan-rekan yang sudah mengadaptasi Blue Ocean Strategy di dalam usahanya untuk berbagi cerita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards